TransparanNews, Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono mengungkapkan keinginannya untuk segera bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Hal ini disampaikan Mardiono usai menghadiri Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP di Ancol, Jakarta, pada Sabtu (14/12/2024). Ia mengaku sudah lama tidak bertemu dengan Presiden, terakhir kali pada upacara peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Gambar Istimewa : suarapena.com
“Saya sebenarnya rindu bertemu dengan Pak Presiden. Terakhir saya bertemu beliau di IKN saat upacara 17 Agustus,” ujar Mardiono kepada wartawan.
Rencana Silaturahmi dengan Presiden
Mardiono menegaskan bahwa ada rencana untuk bersilaturahmi dengan Jokowi dalam waktu dekat. Pertemuan ini dianggap penting, mengingat keduanya pernah bekerja sama dalam pemerintahan sebelumnya.
“Saya sudah merencanakan silaturahmi dengan beliau. Tidak hanya dengan Pak Presiden Jokowi, tapi juga dengan tokoh-tokoh lainnya. Apalagi, saya ikut dalam pemerintahan beliau selama lima tahun lalu,” jelas Mardiono.
Selain itu, pertemuan ini juga menjadi momentum untuk mempererat komunikasi antara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan Presiden, mengingat peran strategis Jokowi dalam mendukung partai-partai politik selama masa kepemimpinannya.
Pertemuan Rommy dan Jokowi
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Romahurmuziy atau yang akrab disapa Rommy, juga telah bertemu dengan Jokowi. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi disebut memberikan dukungan agar PPP dapat melakukan pembenahan internal, terutama terkait kelesuan perolehan suara pada Pemilu 2024.
“Pak Jokowi tidak menitipkan nama untuk menjadi ketua umum PPP pada muktamar mendatang, tetapi beliau mendorong adanya penyegaran di tubuh partai. Beliau memahami situasi kami setelah kegagalan pemilu 2024,” ungkap Rommy.
Rommy juga menceritakan bahwa pertemuannya dengan Presiden dilakukan atas inisiatif Jokowi. Setelah sekian lama tidak berkomunikasi, Jokowi menghubungi Rommy yang kala itu berada di Amerika Serikat untuk mengatur waktu silaturahmi.
“Pak Jokowi bilang, ‘Mas, kita sudah lama tidak bertemu, ayo kita silaturahmi.’ Akhirnya, hari Minggu kemarin kami bertemu di Restoran Aceh Connection di Benhil,” tambahnya.
PPP dan Harapan Perbaikan
Baik Mardiono maupun Rommy menyoroti pentingnya dukungan dari berbagai pihak, termasuk Presiden, untuk membangun kembali kekuatan PPP setelah hasil Pemilu 2024 yang mengecewakan. Langkah penyegaran dan komunikasi intensif dengan tokoh-tokoh nasional dianggap sebagai strategi yang dapat membawa perubahan positif bagi partai.
Mardiono berharap pertemuannya dengan Jokowi nantinya tidak hanya menjadi ajang nostalgia, tetapi juga pembahasan strategis untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap PPP.
“Silaturahmi ini adalah bagian dari ikhtiar kami untuk memperkuat kembali PPP. Kami butuh masukan dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pak Jokowi,” pungkas Mardiono.
Dengan adanya rencana pertemuan antara Mardiono dan Jokowi, serta inisiatif Jokowi dalam menjalin komunikasi dengan Rommy, PPP tampaknya berusaha membangun kembali momentum politiknya. Silaturahmi ini tidak hanya mempererat hubungan personal, tetapi juga menjadi langkah penting dalam upaya penyegaran dan revitalisasi partai menuju pemilu berikutnya.