TransparanNews, Jakarta – Menjelang Pilkada Serentak 2024 yang akan dilaksanakan pada 27 November, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta telah mengantisipasi berbagai tantangan yang berpotensi mengganggu proses pemungutan suara. Salah satu fokus utama adalah mitigasi terhadap ancaman banjir serta pengamanan logistik dan lokasi pemilihan.
Antisipasi Banjir: Langkah Strategis KPU
Curah hujan tinggi pada bulan November menjadi perhatian serius bagi KPU Jakarta. Menurut Astri Megatari, anggota KPU Jakarta, pengalaman pada Pemilu Februari lalu menunjukkan bahwa banjir dapat mengganggu proses pemungutan suara. Pada pemilu sebelumnya, 19 Tempat Pemungutan Suara (TPS) mengalami gangguan akibat tergenang air, bahkan beberapa kotak suara rusak sehingga memerlukan Pemungutan Suara Lanjutan (PSL).
Gambar Istimewa : detik.net.id
Untuk menghindari kejadian serupa, KPU Jakarta telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta. Salah satu langkah mitigasi adalah penyediaan perahu karet di lokasi-lokasi yang berpotensi sulit diakses karena banjir. Selain itu, KPU bekerja sama dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang akan menyiagakan petugas medis di tingkat kecamatan dan kelurahan.
“Kami ingin memastikan semua warga dapat memberikan suara mereka, meski menghadapi tantangan banjir. Oleh karena itu, kami berupaya semaksimal mungkin untuk memfasilitasi para pemilih,” ujar Astri dalam konferensi pers pada Senin (25/11/2024).
Dukungan Administrasi: Pastikan Pemilih Terdaftar
Dalam rangka memastikan partisipasi pemilih, KPU Jakarta juga menggandeng Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) untuk mempercepat proses perekaman KTP elektronik. Dukcapil akan melakukan layanan jemput bola bagi warga yang belum memiliki KTP elektronik, sehingga mereka tetap dapat menggunakan hak pilihnya.
Astri menegaskan, aksesibilitas pemilih menjadi prioritas utama KPU. Dengan upaya tersebut, diharapkan tidak ada warga yang kehilangan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi ini.
Pengamanan Maksimal dari Aparat Keamanan
Dari sisi keamanan, KPU Jakarta bekerja sama dengan Polda Metro Jaya dan TNI untuk memastikan kondisi tetap kondusif selama penyelenggaraan Pilkada. Kombes Pol Dekananto Eko Purwono, Direktur Intelkam Polda Metro Jaya, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menjaga keamanan TPS dan logistik pemilu.
“Kami memastikan distribusi honor petugas KPPS di kelurahan berjalan lancar, sehingga tidak ada kendala yang mengganggu proses Pilkada,” jelas Dekananto.
Pihaknya juga memberikan perhatian khusus terhadap pengamanan TPS yang berisiko tinggi akibat faktor geografis atau logistik.
Pemindahan TPS: Belajar dari Pengalaman Sebelumnya
Sebagai langkah antisipasi tambahan, KPU Jakarta telah menyiapkan rencana untuk memindahkan TPS yang terdampak banjir ke lokasi yang lebih aman, tetapi tetap berada dalam wilayah yang sama. Pengalaman pada Pilpres lalu, di mana beberapa TPS mengalami kerusakan akibat banjir, menjadi pelajaran penting bagi penyelenggaraan Pilkada kali ini.
“Kami berharap langkah ini dapat meminimalkan gangguan dan memastikan kelancaran proses pemilihan,” tutur Astri.
DKI Jakarta Siap Menyambut Pilkada
Secara keseluruhan, situasi di DKI Jakarta dinilai kondusif untuk menyelenggarakan Pilkada. Astri optimis bahwa koordinasi yang telah dilakukan hingga tingkat kelurahan akan memberikan hasil maksimal.
“Kami bekerja sama dengan seluruh pihak terkait untuk memastikan Pilkada berjalan lancar, aman, dan sukses,” pungkasnya.
Dengan berbagai persiapan ini, masyarakat DKI Jakarta diharapkan dapat menjalankan hak pilih mereka tanpa hambatan berarti, menjadikan Pilkada 2024 sebagai momentum demokrasi yang sukses di Indonesia.