TransparanNews, Komitmen Indonesia untuk turut serta menjaga perdamaian dunia kembali ditegaskan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam pertemuannya dengan Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, di Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (17/11/2024), Presiden Prabowo menyatakan kesiapan Indonesia untuk memperkuat Pasukan Penjaga Perdamaian PBB, khususnya di wilayah konflik seperti Palestina.
Prabowo menekankan bahwa dukungan ini tidak hanya sejalan dengan mandat internasional, tetapi juga merupakan amanat pembukaan UUD 1945 yang menegaskan peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia.
“Kami siap menyediakan pasukan penjaga perdamaian berdasarkan kebutuhan yang diamanatkan secara internasional,” ujar Presiden Prabowo dalam pertemuan tersebut.
Penghargaan PBB untuk Peran Indonesia
Sekjen PBB António Guterres memberikan apresiasi atas peran Indonesia dalam mendukung misi perdamaian global. Menurut Guterres, keterlibatan negara-negara seperti Indonesia menjadi inspirasi bagi komunitas internasional dalam memperjuangkan keadilan, kesetaraan, dan stabilitas global.
Gambar Istimewa : indonesiainside.id
“Indonesia adalah mitra penting dalam menghadirkan lebih banyak keadilan dan kesetaraan dalam sistem internasional, terutama untuk membantu negara-negara berkembang yang masih menghadapi tantangan besar,” ujar Guterres.
Isu Palestina menjadi salah satu fokus utama dalam diskusi tersebut. Baik Presiden Prabowo maupun Guterres sepakat bahwa solusi konflik di Timur Tengah harus diarahkan pada pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, serta hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri.
“Kami yakin bahwa kebutuhan untuk mendirikan negara Palestina adalah keharusan mutlak demi terciptanya stabilitas di kawasan,” lanjut Guterres.
Peran Strategis Indonesia dalam Misi Perdamaian
Sebagai salah satu kontributor aktif Pasukan Penjaga Perdamaian PBB, Indonesia memiliki rekam jejak yang kuat dalam misi kemanusiaan internasional. Pasukan Garuda, yang telah dikirimkan ke berbagai belahan dunia, menjadi bukti nyata dedikasi Indonesia dalam mendukung perdamaian global.
Langkah untuk memperkuat kontribusi Indonesia dalam misi penjaga perdamaian menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mendukung stabilitas dan keamanan dunia. Hal ini juga mencerminkan komitmen Indonesia untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas internasional.
Delegasi Tingkat Tinggi yang Mengawal Diskusi
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo didampingi sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Dubes Indonesia untuk Brasil, Edy Yusop.
Sementara itu, Sekjen PBB hadir bersama Principal Political Affairs Officer Aguinaldo Baptista, Secretary General Li Junhua, UN Resident Coordinator Silvia Rucks, dan Director Sustainable Development Unit Michelle Gyles McDonnough.
Perjuangan untuk Palestina: Harapan Akan Perdamaian
Konflik berkepanjangan di Palestina telah menarik perhatian dunia internasional. Sebagai negara yang konsisten mendukung kemerdekaan Palestina, Indonesia terus menyerukan pentingnya penyelesaian damai melalui dialog dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa dukungan Indonesia terhadap Palestina tidak hanya bersifat diplomatik, tetapi juga konkrit, termasuk melalui kontribusi dalam misi perdamaian.
Langkah ini memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara yang berkomitmen pada isu-isu global, khususnya yang berkaitan dengan hak-hak kemerdekaan bangsa.
Membangun Dunia yang Damai
Komitmen Indonesia untuk memperkuat Pasukan Penjaga Perdamaian PBB menjadi langkah strategis dalam mendukung stabilitas global. Dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, Indonesia kembali menunjukkan perannya sebagai negara yang aktif dalam menyelesaikan konflik internasional, khususnya di Palestina.
Diharapkan, dukungan Indonesia ini dapat menjadi inspirasi bagi negara lain untuk turut serta dalam menciptakan perdamaian dunia yang lebih baik. Kerja sama antara Indonesia dan PBB juga menjadi langkah penting dalam membangun sistem internasional yang lebih adil dan setara bagi semua negara.
