Bahlil Minta SKK Migas Genjot Lifting Minyak Demi Penuhi Target Nasional

TransparanNews, Jakarta — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menginstruksikan Kepala SKK Migas yang baru dilantik, Djoko Siswanto, untuk meningkatkan lifting minyak nasional.

Redaksi

TransparanNews, Jakarta — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menginstruksikan Kepala SKK Migas yang baru dilantik, Djoko Siswanto, untuk meningkatkan lifting minyak nasional. Upaya ini dilakukan guna memenuhi target produksi minyak dan mengurangi ketergantungan terhadap impor energi.

Pada acara pelantikan Djoko Siswanto sebagai Kepala SKK Migas, Bahlil menegaskan bahwa angka produksi minyak harian Indonesia saat ini hanya mencapai 600 ribu barel per hari. Menurutnya, dengan langkah dan kebijakan yang tepat, lifting ini masih bisa ditingkatkan.

“Saya ingin menyampaikan bahwa saat ini lifting minyak kita baru mencapai 600 ribu barel per hari. Ini angka yang sebenarnya bisa kita naikkan dengan komitmen dan kerja keras,” ujar Bahlil di sela-sela acara pelantikan yang dikutip dari Antara.

Dorongan untuk Optimalkan Produksi

Bahlil juga menyoroti pentingnya percepatan eksplorasi dan produksi sumur minyak yang telah dimulai di beberapa wilayah. Saat ini, terdapat 301 sumur minyak yang sedang dalam tahap eksplorasi, dengan 195 di antaranya berada di bawah pengelolaan Pertamina. Ia menekankan agar SKK Migas segera menyelesaikan eksplorasi dan memastikan hasil lifting dapat mendukung kebutuhan nasional.

Gambar Istimewa : editor.id

“Saya meminta kepada Pak Djoko untuk fokus pada peningkatan lifting minyak sebagai prioritas utama,” tambah Bahlil.

Instruksi ini juga dibarengi dengan arahan Bahlil untuk memangkas regulasi yang dianggap menghambat sektor migas. Menurutnya, simplifikasi aturan dan peningkatan koordinasi lintas sektor menjadi kunci dalam memaksimalkan produksi minyak nasional.

Komitmen untuk Mendukung Visi Presiden

Lebih lanjut, Bahlil mengingatkan seluruh jajaran di SKK Migas agar tetap fokus pada visi yang telah ditetapkan oleh Presiden. Ia menekankan bahwa setiap pejabat di lingkungan ESDM harus mengutamakan visi-misi nasional, bukan menjalankan agenda pribadi.

“Tidak ada visi-misi menteri, yang ada adalah visi-misi Presiden. Kita semua adalah bagian dari tim yang harus sejalan dengan kebijakan pusat,” tegasnya.

Arahan ini bukan hanya berlaku bagi Djoko Siswanto, tetapi juga bagi seluruh pihak yang terlibat dalam sektor energi. Bahlil menginginkan agar setiap program yang dicanangkan SKK Migas dapat mendukung tujuan nasional dalam mencapai ketahanan energi.

Dampak Positif bagi Ekonomi Nasional

Peningkatan lifting minyak tidak hanya penting untuk ketahanan energi, tetapi juga berdampak langsung pada pendapatan negara. Bahlil menjelaskan bahwa dengan peningkatan produksi minyak, pemerintah dapat menekan impor minyak dan mengurangi beban finansial. Ini akan membantu memperkuat posisi fiskal Indonesia di tengah fluktuasi harga minyak global.

“Kenaikan lifting minyak akan memberikan dampak positif bagi pendapatan negara dan menurunkan ketergantungan kita pada impor,” ungkap Bahlil.

Tantangan di Sektor Hulu Migas

Meski begitu, upaya meningkatkan lifting minyak bukan tanpa tantangan. Sektor hulu migas Indonesia menghadapi berbagai kendala, termasuk biaya operasional yang tinggi, fluktuasi harga minyak dunia, serta regulasi yang sering kali berubah. Oleh karena itu, Bahlil menginginkan SKK Migas untuk bergerak lebih cepat dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut.

“Kami berharap SKK Migas dapat mengatasi hambatan regulasi dan tantangan teknis lainnya. Ini merupakan tanggung jawab besar, dan kita semua harus berperan aktif dalam menjamin produksi energi yang stabil untuk masa depan,” lanjutnya.

Langkah Strategis ke Depan

Dengan instruksi dari Menteri ESDM ini, SKK Migas diharapkan segera menyusun langkah-langkah strategis untuk mendorong eksplorasi dan produksi minyak. Djoko Siswanto, sebagai Kepala SKK Migas yang baru, diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam upaya meningkatkan lifting minyak nasional.

Kedepannya, Kementerian ESDM dan SKK Migas diharapkan dapat mengintegrasikan upaya bersama untuk mencapai target lifting minyak yang lebih tinggi, memperkuat ketahanan energi, dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Ikuti kami :

Tags

Related Post