TransparanNews, Menteri BUMN, Erick Thohir, baru-baru ini memberikan kabar baik tentang kondisi kesehatan perusahaan-perusahaan BUMN di Indonesia. Dari total 47 perusahaan BUMN yang berada di bawah naungan Kementerian BUMN, sebanyak 40 BUMN dikonfirmasi dalam kondisi sehat. Sementara itu, tujuh BUMN lainnya masih dalam tahap pemulihan keuangan dan operasional. Langkah ini mencerminkan upaya serius pemerintah dalam memperbaiki kinerja BUMN guna mendukung perekonomian nasional.
Sebagian Besar BUMN Sudah Stabil, Sisanya dalam Penyehatan
Menurut Erick Thohir, kondisi 40 BUMN yang sehat ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengelolaan perusahaan negara. “Dari 47 BUMN, sebanyak 40 atau sekitar 85 persen berada dalam kondisi sehat. Sisanya, sebanyak tujuh BUMN, masih menjalani proses penyehatan,” ujarnya dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Antara.
Gambar Istimewa : humasindonesia.id
Menteri BUMN ini menambahkan bahwa pihaknya terus bekerja sama dengan berbagai kementerian terkait dan para pemangku kepentingan untuk mempercepat pemulihan tujuh BUMN yang masih bermasalah. Dengan sinergi lintas kementerian ini, Erick berharap bahwa kinerja ketujuh perusahaan tersebut dapat kembali membaik dalam waktu dekat.
Tujuh BUMN yang Masih Berjuang
Beberapa perusahaan yang masih dalam proses penyehatan adalah PT Krakatau Steel (Persero), PT Bio Farma (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero), PT Asuransi Jiwasraya (Persero), Perum Perumnas, dan Percetakan Negara. Erick Thohir menjelaskan bahwa masing-masing BUMN ini memiliki tantangan tersendiri yang memerlukan solusi khusus untuk memperbaiki kondisi keuangannya.
Krakatau Steel Menghadapi Tantangan Pasca Kebakaran
Kondisi PT Krakatau Steel (Persero) sedikit terganggu setelah mengalami insiden kebakaran di salah satu pabrik utamanya, Hot Strip Mill 1, meskipun perusahaan ini telah menjalani restrukturisasi pada tahun 2019. Erick menyebutkan bahwa pihaknya tengah mencari solusi terbaik untuk mendukung keberlanjutan operasional Krakatau Steel. Salah satu opsi yang sedang dikaji adalah meningkatkan kemitraan strategis dengan perusahaan Posco guna memaksimalkan potensi Krakatau Steel dalam menghasilkan Ebitda yang positif.
Bio Farma Tertekan Akibat Impairment Vaksin COVID-19
PT Bio Farma (Persero) juga menghadapi tantangan besar akibat dampak dari impairment vaksin COVID-19 VGR yang menyebabkan penurunan nilai aset dan berdampak pada kinerja keuangan. Hal ini berkaitan dengan penugasan yang diberikan kepada Bio Farma untuk menyediakan vaksin dalam jumlah besar guna mengantisipasi gelombang pandemi berikutnya. Meskipun tantangan ini memengaruhi kinerja, langkah ini dipandang penting untuk melindungi masyarakat saat itu.
Proses Restrukturisasi di WIKA dan Waskita Karya
Untuk memperbaiki kondisi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, langkah restrukturisasi utang telah ditempuh. Waskita Karya berhasil menandatangani kesepakatan restrukturisasi senilai Rp 26 triliun dengan 21 kreditur. Selain itu, Erick menyebutkan bahwa pihaknya menantikan surat persetujuan dari Menteri Pekerjaan Umum untuk mengkonsolidasikan tujuh perusahaan karya menjadi tiga perusahaan, sebagai upaya memperkuat kinerja dan stabilitas BUMN konstruksi.
Progres Penyehatan Jiwasraya dan Perumnas
BUMN asuransi, PT Asuransi Jiwasraya (Persero), juga tengah berada dalam proses penyehatan. Saat ini, 99,9 persen restrukturisasi di Jiwasraya sudah berhasil diselesaikan. Erick Thohir mengungkapkan bahwa proses likuidasi akan dilanjutkan untuk mempercepat pemulihan Jiwasraya secara keseluruhan.
Di sektor perumahan, Perum Perumnas juga telah melakukan kajian internal untuk mengembangkan bisnisnya ke arah hunian vertikal. Langkah ini dipandang sejalan dengan kebutuhan hunian di perkotaan yang semakin tinggi, serta mendukung program pemerintah dalam memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat.
Transformasi BUMN sebagai Pilar Ekonomi
Erick Thohir menekankan bahwa upaya penyehatan ini bukan hanya tentang menjaga stabilitas BUMN, tetapi juga tentang membangun pilar-pilar ekonomi nasional yang kuat. Kementerian BUMN terus berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap perusahaan negara mampu memberikan kontribusi maksimal bagi pembangunan bangsa. Selain itu, penguatan kerja sama dengan berbagai pihak dilakukan agar proses restrukturisasi dapat berjalan efektif dan transparan.
Dengan mayoritas BUMN dalam kondisi sehat dan tujuh BUMN lainnya dalam tahap penyehatan, Erick optimis bahwa ke depan, kinerja BUMN akan semakin positif. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing perusahaan-perusahaan milik negara di tengah persaingan global yang semakin ketat.