Pelatih asal Kroasia tersebut menjelaskan bahwa kondisi fisik pemainnya sudah diprediksi akan menurun karena waktu istirahat yang minim dibandingkan lawan. Semen Padang dinilai memiliki waktu istirahat yang lebih baik, sedangkan Persib baru saja menjalani laga tandang di Kediri yang menguras energi para pemain.
“Saya sudah katakan sebelumnya bahwa laga ini akan sulit. Salah satu alasan utamanya adalah kami tidak memiliki waktu jeda seperti tim lain. Kami harus bermain di antara jadwal liga yang padat,” ujar Hodak dalam konferensi pers usai pertandingan, Jumat malam, seperti dikutip dari laman resmi klub.
Kurangnya Fokus di Babak Kedua
Hodak juga menyoroti penurunan mentalitas pemain Persib, terutama setelah unggul lebih dulu di babak pertama melalui gol cepat dari Ciro Alves pada menit ke-6. Menurutnya, terlalu percaya diri atau bahkan meremehkan lawan dari papan bawah bisa menjadi bumerang bagi timnya.
Gambar Istimewa : detik.net.id
“Setelah unggul, secara tidak sadar ada perasaan meremehkan. Babak kedua kami melakukan satu kesalahan, dan dari satu peluang pertama Semen Padang di area kotak penalti, mereka berhasil menyamakan kedudukan,” jelasnya.
Gol balasan yang dicetak oleh pemain Semen Padang, Gala Pagamo pada menit ke-52, menjadi momen yang membuat Persib harus kehilangan dua poin penting. Hodak mengakui bahwa setelah gol balasan tersebut, timnya kesulitan menembus pertahanan Semen Padang yang bermain bertahan hingga akhir laga.
Semen Padang Manfaatkan Peluang dengan Efektif
Tim Semen Padang yang baru mengantongi lima poin di klasemen sempat dianggap sebagai lawan yang bisa dikalahkan dengan mudah oleh banyak pihak. Namun, tim ini mampu memanfaatkan kondisi fisik pemain Persib yang kelelahan serta melakukan serangan efektif saat mendapatkan peluang.
“Kami mencoba untuk terus mencetak gol lagi setelah gol pertama, namun mereka sudah mundur bertahan, dan kami gagal memanfaatkan beberapa peluang,” tambah Hodak. Hal ini membuat Persib Bandung kehilangan kesempatan meraih kemenangan di kandang sendiri dan hanya mendapat tambahan satu poin.
Dampak Hasil Imbang Terhadap Posisi Persib di Klasemen
Dengan hasil imbang ini, Persib Bandung harus puas berbagi poin dengan Semen Padang FC. Kini, raihan poin Persib sejajar dengan Bali United yang berada di peringkat pertama dengan koleksi 20 poin. Hasil ini jelas menjadi tantangan bagi Persib yang ingin tetap bersaing di papan atas klasemen.
Di sisi lain, hasil imbang ini cukup berarti bagi Semen Padang. Dengan tambahan satu poin, mereka berhasil naik ke peringkat ke-17 dengan total lima poin, meskipun masih berada di zona degradasi. Semen Padang menunjukkan tekad mereka untuk bangkit dan mencoba bertahan di Liga 1 musim ini.
Evaluasi Bojan Hodak untuk Menghadapi Jadwal Padat
Hodak menyadari bahwa jadwal padat Liga 1 menuntut kesiapan fisik dan mental pemain secara optimal. Untuk menghadapi jadwal selanjutnya, Hodak menyebutkan bahwa rotasi pemain dan pengelolaan kebugaran akan menjadi fokus utama. Persib masih harus bertarung dalam laga-laga penting lainnya, dan ketahanan pemain menjadi aspek yang tidak bisa diabaikan.
“Untuk pertandingan berikutnya, kami harus melakukan evaluasi mendalam terkait kebugaran pemain agar tidak kelelahan di lapangan. Ini adalah tantangan bagi kami dalam menjaga konsistensi performa,” jelas Hodak.
Hasil imbang Persib Bandung melawan Semen Padang menjadi pelajaran penting bagi Bojan Hodak dan tim. Kelelahan pemain, rotasi yang tepat, serta manajemen fisik menjadi kunci untuk meraih kemenangan dalam jadwal kompetisi yang padat. Hodak menegaskan bahwa meski kecewa dengan hasil ini, tim akan berfokus pada evaluasi dan persiapan matang untuk laga-laga berikutnya.
Dengan menyamakan poin dengan Bali United di puncak klasemen, Persib Bandung masih memiliki peluang besar untuk tetap bersaing di papan atas. Namun, tantangan ke depan menuntut performa yang lebih stabil dan pengelolaan fisik pemain yang optimal agar Maung Bandung bisa terus mencatatkan kemenangan.