Kisah Elon Musk Sebelum Jadi Orang Terkaya di Dunia: Kerja Ilegal di AS pada 1990-an

Elon Musk, yang kini dikenal sebagai salah satu miliarder paling berpengaruh di dunia, ternyata memiliki sejarah bekerja secara ilegal di Amerika Serikat saat awal kariernya.

Redaksi

Elon Musk, yang kini dikenal sebagai salah satu miliarder paling berpengaruh di dunia, ternyata memiliki sejarah bekerja secara ilegal di Amerika Serikat saat awal kariernya. Laporan terbaru dari The Washington Post pada 26 Oktober 2024 mengungkapkan bahwa Musk, yang lahir di Afrika Selatan, berada di AS dengan status visa yang tidak memadai ketika ia mulai membangun perusahaan rintisannya di tahun 1990-an.

Awal Kedatangan Elon Musk di Amerika Serikat

Pada tahun 1995, Elon Musk tiba di Palo Alto, California, dengan tujuan kuliah di Universitas Stanford untuk program pascasarjana. Namun, ia tidak pernah benar-benar mendaftar di program tersebut. Sebaliknya, Musk memilih untuk fokus pada pengembangan Zip2, perusahaan perangkat lunak yang ia bangun bersama saudaranya. Keputusan untuk beralih dari dunia akademik ke bisnis ternyata membuahkan hasil besar ketika Zip2 dijual pada tahun 1999 dengan nilai sekitar US$300 juta.

Gambar Istimewa : fortune.com

Laporan The Washington Post, yang juga dilansir dari Asia One, menyebut bahwa selama membangun Zip2, Elon Musk seharusnya tetap terdaftar dalam program studi penuh agar bisa mempertahankan izin tinggal dan bekerja secara sah di AS sebagai mahasiswa. Namun, kenyataannya, Musk fokus penuh pada bisnisnya dan tidak mengikuti ketentuan ini.

Persoalan Hukum Imigrasi di Balik Kesuksesan

Dua pakar hukum imigrasi yang dikutip oleh The Washington Post menjelaskan bahwa untuk tetap legal, Elon Musk seharusnya memenuhi persyaratan visa pelajar, yakni terdaftar dalam program studi penuh waktu. Namun, Musk tetap memilih jalan berbeda demi meraih kesuksesan di dunia teknologi.

Hingga saat ini, Elon Musk belum memberikan komentar resmi terkait laporan ini, begitu pula pengacaranya, Alex Spiro, dan perwakilan dari perusahaannya seperti SpaceX, Tesla, X (dahulu Twitter), dan The Boring Company. Meski begitu, dalam podcast yang ia ikuti pada tahun 2020, Musk pernah mengisyaratkan bahwa ia memang berada di AS dengan izin yang tidak sepenuhnya sesuai, namun ia mengklaim bahwa dirinya secara hukum berhak berada di negara tersebut.

Menurut dua mantan kolega Musk, miliarder ini akhirnya mendapatkan izin kerja resmi pada sekitar tahun 1997. Hal ini menunjukkan bahwa selama beberapa waktu sebelum tahun tersebut, Musk memang berstatus semi-legal di AS saat merintis Zip2.

Elon Musk dan Sikapnya terhadap Kebijakan Imigrasi

Meski memiliki pengalaman pribadi terkait persoalan imigrasi, Musk justru menunjukkan dukungan bagi Donald Trump, kandidat presiden dari Partai Republik untuk pemilihan presiden Amerika Serikat mendatang pada 5 November. Trump, yang dikenal dengan sikap kerasnya terhadap imigran, selama masa jabatannya sebagai presiden tahun 2017-2021 mengambil langkah-langkah tegas untuk mengekang migrasi, baik yang legal maupun ilegal.

Trump seringkali menggambarkan imigran sebagai “penjahat” dan “ancaman” bagi masyarakat Amerika. Ia bahkan berjanji bahwa jika terpilih kembali, ia akan melaksanakan upaya deportasi besar-besaran bagi para imigran yang berada di AS secara ilegal. Sikap Trump ini menciptakan kontroversi karena tidak sedikit yang menganggapnya sebagai kebijakan yang berlebihan.

Musk, yang dulunya berada di posisi yang serupa sebagai imigran, kini mendukung Trump meskipun calon presiden tersebut memiliki pandangan yang ketat tentang imigrasi. Sikap ini memicu berbagai tanggapan, terutama karena Elon Musk sendiri pernah berada dalam situasi sulit sebagai imigran yang tengah berjuang mencari penghidupan di AS.

Dari Imigran hingga Menjadi Ikon Teknologi

Kisah Elon Musk menggambarkan bagaimana seorang imigran bisa menghadapi tantangan hukum dan administratif, namun tetap berhasil mencapai puncak kariernya. Dari membangun perusahaan rintisan kecil, hingga kini menjadi pemimpin perusahaan raksasa seperti SpaceX dan Tesla, Musk telah melalui banyak tantangan.

Namun, cerita di balik kesuksesannya ini juga menunjukkan bahwa jalan menuju sukses tidak selalu lurus. Musk tidak hanya menghadapi tantangan bisnis, tetapi juga kendala hukum dan administrasi terkait status imigrasinya. Hal ini mengingatkan banyak orang bahwa kesuksesan tidak datang tanpa pengorbanan dan keputusan yang sulit.

Elon Musk: Figur yang Kontroversial dan Inspiratif

Kini, dengan statusnya sebagai salah satu orang terkaya di dunia, Elon Musk menjadi figur yang menginspirasi banyak orang, terutama generasi muda yang bermimpi untuk mencapai kesuksesan besar. Namun, di balik inspirasi yang ia ciptakan, ada sisi kontroversial yang tidak bisa diabaikan. Status semi-legalnya di AS pada awal kariernya menjadi bagian dari perjalanan hidup yang penuh liku.

Dalam banyak hal, Elon Musk adalah sosok yang berhasil menghadapi hambatan dalam meraih mimpinya. Namun, dukungannya terhadap kebijakan anti-imigran yang diusung Trump menimbulkan banyak pertanyaan. Bagaimana seorang yang dulu pernah berjuang sebagai imigran kini mendukung kebijakan yang ketat terhadap mereka yang mencari peluang hidup di AS?

Pelajaran dari Perjalanan Elon Musk

Perjalanan Elon Musk dari imigran ilegal hingga menjadi salah satu pengusaha terkaya dan paling berpengaruh di dunia mengajarkan kita banyak hal. Kesuksesan sering kali datang dari pengorbanan, kerja keras, dan terkadang melalui jalan yang tidak mudah. Meski ada tantangan yang harus dihadapi, Musk membuktikan bahwa mimpi besar bisa dicapai dengan tekad dan inovasi.

Namun, di sisi lain, cerita hidup Musk juga menunjukkan bahwa kesuksesan tidak selalu berarti kesempurnaan. Dalam perjalanan kariernya, Musk tidak selalu berpegang pada aturan yang ada, dan ini membawa kita pada refleksi tentang nilai-nilai kepatuhan hukum dalam mengejar kesuksesan.

Kini, dengan berbagai perusahaan yang ia pimpin, Elon Musk tetap menjadi figur yang terus diawasi oleh dunia. Sikap dan keputusan yang ia ambil, baik dalam bisnis maupun dalam pandangan politik, akan selalu menjadi sorotan. Bagi para penggemarnya, Elon Musk adalah sosok yang inspiratif, sementara bagi para pengkritiknya, ia adalah figur yang kontroversial. Terlepas dari semua itu, perjalanan hidupnya sebagai imigran yang menjadi orang terkaya di dunia tetap menjadi cerita yang menarik untuk diikuti.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Ikuti kami :

Tags

Related Post