Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Judha Nugraha, dalam keterangannya pada Sabtu (26/10), menegaskan bahwa KBRI Teheran telah berhasil menjalin komunikasi dengan seluruh WNI yang berada di Iran. “KBRI Teheran telah menjalin komunikasi dengan para WNI dan semua dalam keadaan aman dan selamat,” kata Judha. Ia menambahkan bahwa KBRI masih menerapkan status Siaga II sejak April 2024 sebagai langkah antisipasi terhadap perkembangan situasi yang semakin dinamis.
Peringatan Bagi WNI yang Akan Bepergian ke Timur Tengah
Seiring dengan situasi yang terus memanas, Kemenlu mengeluarkan imbauan kepada seluruh WNI yang berniat melakukan perjalanan ke wilayah Timur Tengah. “Kami meminta agar WNI yang berencana pergi ke wilayah Iran, Israel, Lebanon, Palestina, dan Yaman untuk menunda perjalanan hingga situasi di sana benar-benar dinyatakan aman dan kondusif,” tegas Judha.
Gambar Istimewa : zonasultra.id
Situasi di kawasan tersebut diketahui semakin tegang, terutama setelah serangan rudal Iran ke Israel di awal bulan ini. Serangan ini memicu respons cepat dari Israel yang membalas dengan serangan udara pada Sabtu pagi waktu setempat. Ketegangan antara kedua negara telah mengundang perhatian dunia, dan pemerintah Indonesia berupaya melindungi warganya dengan sebaik mungkin.
Penutupan Wilayah Udara dan Potensi Pembatalan Penerbangan
Kemenlu juga mengingatkan WNI yang hendak melakukan penerbangan lintas negara di kawasan Timur Tengah untuk memantau jadwal penerbangan mereka dengan saksama. “Demi keselamatan, periksa kembali jadwal keberangkatan Anda. Ada kemungkinan penutupan wilayah udara serta pembatalan sejumlah penerbangan akibat eskalasi yang sedang terjadi di Timur Tengah,” kata Judha. Peringatan ini diharapkan dapat membantu WNI yang merencanakan perjalanan untuk lebih berhati-hati dan siap menghadapi segala kemungkinan perubahan jadwal.
KBRI Teheran Aktif Berkoordinasi
KBRI Teheran, sebagai perwakilan Indonesia di Iran, telah meningkatkan koordinasi internal dan eksternal untuk menjaga komunikasi dengan WNI yang berada di wilayah tersebut. Selain berfungsi sebagai penghubung antara WNI dengan Kemenlu, KBRI juga berperan dalam memastikan adanya jalur komunikasi yang efektif dan memadai bagi warga negara Indonesia yang berada dalam situasi yang rentan.
Pemerintah Indonesia melalui KBRI di Teheran tetap siap memberikan bantuan dan perlindungan bagi seluruh WNI yang membutuhkan. Sebagai langkah mitigasi, KBRI juga telah mempersiapkan rencana kontingensi seandainya diperlukan evakuasi darurat.
Tensi di Timur Tengah dan Upaya Diplomasi Internasional
Tensi yang meningkat antara Iran dan Israel menarik perhatian banyak negara, termasuk Indonesia yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel namun memiliki kepentingan terhadap stabilitas di kawasan. Perkembangan konflik ini memengaruhi situasi keamanan di sejumlah negara Timur Tengah lainnya. Beberapa negara telah meningkatkan kewaspadaan, dan diplomasi internasional dikerahkan untuk meredakan ketegangan yang ada.
Indonesia mendukung upaya diplomasi untuk mencapai perdamaian di Timur Tengah. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, Indonesia juga memiliki hubungan baik dengan Iran serta negara-negara di kawasan Timur Tengah. Oleh karena itu, Indonesia secara konsisten mendukung upaya damai dan solusi diplomatik dalam mengatasi konflik di wilayah ini.
Imbauan Kemenlu kepada WNI: Tetap Waspada dan Patuhi Arahan
Di tengah situasi yang tidak menentu ini, Kemenlu mengimbau seluruh WNI di luar negeri untuk selalu waspada, mengikuti perkembangan situasi secara aktif, serta mematuhi instruksi yang diberikan oleh KBRI di negara masing-masing. Keselamatan dan keamanan WNI adalah prioritas utama, dan segala langkah akan diambil untuk melindungi warga Indonesia yang berada di luar negeri.
Bagi masyarakat Indonesia yang memiliki kerabat di Iran atau negara lain di kawasan konflik, Kemenlu menyediakan saluran informasi untuk memastikan kabar terkini tentang kondisi WNI di sana. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan memastikan bahwa informasi yang mereka peroleh berasal dari sumber-sumber yang resmi dan dapat dipercaya.
Dengan terus melakukan koordinasi dan memantau perkembangan, Kemenlu dan KBRI Teheran diharapkan dapat melindungi seluruh WNI yang berada di kawasan konflik tersebut.