Meskipun beberapa pemain menunjukkan usaha maksimal, secara keseluruhan Juventus tampil di bawah standar, terutama dalam transisi dan efektivitas serangan. Berikut adalah ulasan lengkap mengenai rating pemain Juventus dalam laga tersebut.
Performa Kiper: Perin, Pahlawan Tak Berdaya
Di bawah mistar gawang, Mattia Perin layak mendapatkan pujian. Dengan rating 8, Perin tampil impresif sepanjang pertandingan. Ia berhasil melakukan sejumlah penyelamatan penting, termasuk satu aksi heroik dengan menepis penalti dari Stuttgart di babak kedua. Namun, meski bermain gemilang, Perin tak mampu menghentikan Stuttgart mencetak gol pada menit-menit akhir pertandingan. Ironisnya, penampilannya yang cemerlang tidak cukup untuk menghindari kekalahan Juventus.
Lini Pertahanan yang Goyah
Lini belakang Juventus adalah titik lemah utama dalam pertandingan ini. Gianluca Savona yang dipasang sebagai starter hanya bertahan sampai babak pertama dan diberi nilai 5. Ia digantikan oleh Andrea Cambiaso (5.5) yang sedikit lebih baik namun masih belum mampu memberikan stabilitas yang dibutuhkan di lini belakang.
Gambar Istimewa : icdn.football-italia.net
Di posisi bek tengah, Pierre Kalulu yang biasa tampil solid juga terlihat kehilangan sentuhan terbaiknya. Dengan rating 5.5, Kalulu gagal menjaga koordinasi pertahanan dan membiarkan pemain lawan lolos di momen krusial. Lebih buruk lagi, Danilo hanya mendapat nilai 4 setelah tampil jauh di bawah performa biasanya. Kesalahan posisionalnya berujung pada hadiah penalti bagi Stuttgart, meskipun beruntung Perin mampu menyelamatkannya. Di sisi kiri, Dean Cabal (5.5) tak banyak memberikan kontribusi positif dan kurang efektif dalam membantu serangan maupun bertahan.
Lini Tengah yang Kurang Menggigit
Sektor tengah yang menjadi motor serangan Juventus juga tampil tumpul. Nicolo Fagioli yang diharapkan mampu mengontrol ritme permainan hanya meraih nilai 5. Ia kesulitan membawa bola dan memberikan kontribusi serangan yang signifikan, bahkan setelah digeser ke posisi gelandang serang saat Manuel Locatelli masuk.
Warren Thuram (5) juga kesulitan menemukan alur permainan, terlihat bingung dan tak berdaya dalam menghadapi tekanan Stuttgart, terutama di babak pertama. Di sektor sayap kanan, Francisco Conceição (5.5) gagal menciptakan peluang berbahaya meski beberapa kali mencoba menekan pertahanan lawan.
Weston McKennie yang turun sebagai starter hanya mampu tampil selama 55 menit sebelum digantikan oleh Locatelli. McKennie mendapatkan nilai 5 atas performanya yang kurang maksimal. Sementara itu, Locatelli yang masuk menggantikannya juga tidak terlalu banyak memberikan dampak, mendapatkan rating 5.5.
Pemain muda Kenan Yildiz kembali menjadi sorotan negatif dengan penampilan yang mengecewakan. Dengan nilai 5, Yildiz tidak mampu memberikan ancaman nyata bagi pertahanan Stuttgart, bahkan sering kehilangan bola di momen-momen penting.
Serangan yang Mandul
Di lini depan, harapan besar diletakkan pada Dusan Vlahovic, namun striker asal Serbia tersebut terlihat frustrasi sepanjang pertandingan. Dengan rating 5, Vlahovic nyaris tidak mendapatkan peluang berbahaya dan sering bermain membelakangi gawang, membuatnya tak mampu memberikan ancaman berarti bagi lawan. Pelatih Thiago Motta akhirnya menariknya keluar di menit ke-68 dan menggantikannya dengan Nemanja Adzic yang juga hanya mencatat nilai 5.5.
Adzic sempat memberikan sedikit dinamika baru pada serangan Juventus, namun tidak cukup untuk mengubah alur pertandingan.
Pelatih: Thiago Motta Gagal Atur Strategi
Thiago Motta yang memimpin Juventus dalam musim perdananya sebagai pelatih mendapat banyak kritik setelah pertandingan ini. Motta dinilai gagal menerapkan strategi yang tepat untuk menghadapi Stuttgart, dengan banyaknya kesalahan dari sisi taktik dan pilihan pemain. Dengan rating 4.5, pelatih berusia 42 tahun ini menghadapi tekanan besar dari para penggemar dan manajemen tim setelah kekalahan memalukan di kandang sendiri.
Motta harus segera menemukan solusi untuk membangkitkan Juventus dari hasil buruk ini, karena Liga Champions merupakan kompetisi bergengsi yang tidak memberi banyak ruang untuk kesalahan.
Apa Selanjutnya Bagi Juventus?
Dengan kekalahan ini, Juventus harus berjuang lebih keras untuk dapat lolos ke babak 16 besar Liga Champions 2024/2025. Mereka harus segera memperbaiki performa, terutama di sektor pertahanan yang rapuh dan lini tengah yang kehilangan kreativitas. Thiago Motta dan para pemainnya harus segera bangkit, karena pertandingan-pertandingan berikutnya akan semakin berat dan menentukan.
Meskipun Perin tampil sebagai bintang di bawah mistar, Juventus tidak bisa terus mengandalkan penyelamatan kiper. Tim secara keseluruhan harus memperbaiki diri agar bisa kembali bersaing di level tertinggi Eropa. Dengan dua pertandingan tersisa di fase grup, Juventus tidak memiliki banyak waktu untuk berbenah, dan hanya kemenangan yang bisa menjaga asa mereka di Liga Champions.
Kekalahan di Allianz Stadium ini menjadi pengingat keras bagi Juventus bahwa mereka masih jauh dari bentuk permainan yang diinginkan. Hanya dengan perbaikan segera dan strategi yang matang, Bianconeri dapat berharap mengakhiri musim ini dengan catatan positif.