TransparanNews, Jakarta – Pada Minggu (20/10/2024), setelah meninggalkan gedung MPR/DPR, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlihat tidak lagi menggunakan mobil dinas berpelat ‘Indonesia 1’. Perubahan ini menandai transisi penting dalam kepemimpinan Indonesia, mengingat Jokowi baru saja menyelesaikan masa jabatannya sebagai presiden.
Dalam tayangan siaran langsung dari YouTube Sekretariat Presiden (Setpres), Jokowi tampak meninggalkan gedung bersama Iriana Jokowi. Pasangan ini memilih untuk menaiki mobil Toyota Alphard dengan pelat nomor ‘B 1339 ZZR’. Penggunaan mobil yang tidak menggunakan pelat dinas ‘Indonesia 1’ atau ‘RI 1’ ini menunjukkan langkah simbolis dalam melepaskan tanggung jawab sebagai presiden.
Acara Pisah Sambut dan Pergantian Kepemimpinan
Jokowi dan Iriana menuju kompleks Istana Kepresidenan Jakarta untuk menghadiri acara pisah sambut dengan Presiden baru Prabowo Subianto. Acara ini tidak hanya menandai berakhirnya masa jabatan Jokowi, tetapi juga memulai era kepemimpinan baru di Indonesia.
Gambar Istimewa : asset.kompas.com
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk periode 2024-2029. Pengucapan sumpah jabatan berlangsung pada Sidang Paripurna MPR RI yang diadakan di gedung Nusantara MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, pada pukul 10.00 WIB. Sidang ini dipimpin oleh Ketua MPR, Ahmad Muzani.
Proses Pelantikan
Proses pelantikan dimulai dengan Prabowo yang mengucapkan sumpah terlebih dahulu, diikuti oleh Gibran. Keduanya dihadiri oleh mantan presiden dan wakil presiden, termasuk Jokowi dan Ma’ruf Amin, yang merupakan Wakil Presiden ke-13 RI. Momen ini menjadi saksi sejarah bagi perjalanan politik Indonesia, di mana pergantian kepemimpinan sering kali disambut dengan harapan dan tantangan baru.
Makna di Balik Perubahan Mobil Dinas
Perubahan mobil dinas yang digunakan oleh Jokowi menjadi simbolik dalam konteks transisi kekuasaan. Mobil dinas ‘Indonesia 1’ bukan hanya sekadar kendaraan, tetapi juga representasi dari tanggung jawab dan amanah yang diemban oleh presiden. Dengan meninggalkan mobil tersebut, Jokowi secara resmi melepaskan jabatannya dan menyerahkan tanggung jawab kepada penerusnya.
Tindakan ini juga mencerminkan tradisi dalam politik Indonesia, di mana mantan presiden biasanya tidak lagi menggunakan fasilitas yang diperuntukkan bagi kepala negara setelah masa jabatannya berakhir. Hal ini diharapkan dapat memberikan contoh positif bagi pemimpin masa depan, bahwa kepemimpinan adalah amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
Harapan untuk Kepemimpinan Prabowo-Gibran
Dengan pelantikan Prabowo dan Gibran, banyak yang berharap agar pemerintahan baru ini dapat membawa perubahan signifikan bagi bangsa. Sejumlah tantangan menanti, termasuk pengelolaan ekonomi, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan kualitas pendidikan.
Masyarakat Indonesia berharap agar Prabowo dan Gibran mampu mengimplementasikan program-program yang telah dijanjikan selama kampanye mereka. Komitmen terhadap pembangunan yang merata dan keadilan sosial menjadi fokus utama dalam pemerintahan baru ini.