Mahfud, yang juga dikenal sebagai mantan Menko Polhukam (Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan), mengungkapkan bahwa dirinya harus segera berangkat ke Surabaya untuk menjenguk ibunya yang telah lanjut usia. Dalam keterangan resminya yang diunggah melalui akun X @mohmahfudmd, Mahfud menjelaskan alasannya dengan nada penuh kekhawatiran.
“Saya siap-siap ke Gedung MPR untuk menghadiri pelantikan Presiden. Tetapi tiba-tiba saya harus menengok Ibu di Surabaya,” tulis Mahfud dalam unggahannya, Minggu (20/10). Pernyataan ini mencerminkan rasa tanggung jawabnya sebagai anak yang ingin memastikan kondisi ibunya yang kini telah berusia 94 tahun tetap terjaga.
Menyampaikan Permohonan Maaf kepada Pimpinan MPR
Mahfud juga mengonfirmasi bahwa dirinya telah memberitahukan kepada Pimpinan MPR mengenai keputusannya untuk tidak hadir. Baginya, prioritas untuk menengok sang ibu yang sudah sepuh memiliki urgensi yang tak dapat ditunda. Ia juga meminta doa dari berbagai pihak agar ibunya diberikan kesehatan dan kekuatan.
Gambar Istimewa : infobanknews.com
“Saya sudah beritahukan kepada Pimpinan MPR bahwa saya absen pada acara di MPR. Ibu saya sudah berusia 94 tahun, mudah-mudahan disehatkan oleh Allah SWT,” ujar Mahfud dengan harapan penuh. Ucapan ini menunjukkan sikap hormat dan kepekaan Mahfud terhadap situasi keluarganya.
Pentingnya Pelantikan Prabowo-Gibran bagi Mahfud
Sebelumnya, Mahfud sempat menegaskan komitmennya untuk hadir dalam pelantikan Prabowo-Gibran karena menilai acara tersebut sebagai agenda kenegaraan yang penting, bukan sekadar soal politik kelompok atau individu. Mahfud menyatakan bahwa kehadirannya adalah bentuk penghormatan terhadap proses demokrasi yang berjalan di Indonesia.
“Saya akan hadir tentu saja karena ini negara, ini negara kan bukan soal politik kelompok, politik perorangan,” katanya beberapa waktu lalu. Pernyataan ini memperlihatkan bahwa Mahfud memahami makna penting dari pelantikan tersebut, meskipun akhirnya tidak bisa menghadiri acara tersebut karena alasan yang mendesak.
Kondisi Kesehatan Menjadi Alasan Ketidakhadiran Tokoh Penting
Tidak hanya Mahfud MD, sehari sebelum acara pelantikan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga mengumumkan bahwa dirinya tidak bisa hadir karena kondisi kesehatannya yang sedang menurun. Menurut informasi yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, Megawati mengalami flu dan memutuskan untuk beristirahat agar kesehatannya cepat pulih.
“Kami mendapatkan informasi kondisi kesehatan Ibu sedang kurang fit dan flu. Sehingga ibu memutuskan untuk beristirahat,” kata Muzani di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Sabtu (19/10). Keputusan Megawati untuk beristirahat ini menunjukkan perhatian yang serius terhadap kesehatannya sendiri di tengah momentum politik yang krusial.
Prosesi Pelantikan Tanpa Kehadiran Beberapa Tokoh Senior
Acara pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 tetap berlangsung khidmat meski tanpa kehadiran beberapa tokoh senior politik. Dengan absennya Mahfud MD dan Megawati, pelantikan ini tetap menjadi sorotan publik dan menandai dimulainya era baru dalam kepemimpinan Indonesia.
Ketidakhadiran Mahfud MD dan Megawati tidak mengurangi keagungan prosesi pelantikan tersebut, namun justru menunjukkan adanya nilai-nilai kemanusiaan yang tetap dijunjung tinggi oleh para tokoh politik Indonesia. Menjaga kesehatan pribadi dan keluarga menjadi prioritas yang tidak bisa diabaikan, meskipun di tengah acara-acara kenegaraan yang penting.