Prabowo Subianto Panggil Menteri Sekretaris Negara Pratikno

TransparanNews, Jakarta – Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Senin (14/10) memanggil sejumlah tokoh politik ke kediamannya di Jakarta, termasuk Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Pertemuan tersebut

Redaksi

TransparanNews, Jakarta – Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Senin (14/10) memanggil sejumlah tokoh politik ke kediamannya di Jakarta, termasuk Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Pertemuan tersebut terkait persiapan pembentukan kabinet baru di pemerintahan Prabowo bersama Gibran Rakabuming Raka. Pratikno disebut-sebut sebagai calon kuat untuk posisi menteri dalam kabinet tersebut.

Setelah pertemuan, Pratikno menyinggung perihal arah kebijakan yang akan difokuskan, terutama dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Menurutnya, Prabowo sangat menekankan pentingnya kerja sama untuk mencapai target-target pembangunan nasional. “Apakah itu pengentasan kemiskinan, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), apapun, yang penting adalah kerja sama untuk mencapai target,” ujar Pratikno.

Ketika disinggung mengenai posisi menteri koordinator, Pratikno tidak memberikan jawaban yang pasti. “Pengen tahu saja,” ujarnya sambil tersenyum. Meskipun demikian, pernyataan ini memperkuat spekulasi bahwa dirinya akan memegang posisi strategis dalam kabinet Prabowo.

Yusril Ihza Mahendra Buka Suara

Berbeda dengan Pratikno, Yusril Ihza Mahendra lebih terbuka mengenai perannya di kabinet mendatang. Yusril mengungkapkan bahwa dirinya akan menjadi Menteri Koordinator yang bertanggung jawab atas hukum dan hak asasi manusia (HAM). Menurutnya, di bawah pemerintahan Prabowo, kementerian koordinator akan kembali disatukan. “Jadi Menko Polhukam yang selama ini dipecah dua, yaitu Menko Politik dan Keamanan serta Menko Hukum dan HAM, akan kembali disatukan,” jelas Yusril dalam konferensi pers di Kertanegara, Jakarta Selatan.

Gambar Istimewa : d22gwcrfo2de51.cloudfront.net

Yusril juga menyebut bahwa peran yang akan diembannya bertujuan untuk memperkuat sinergi antara sektor politik, hukum, dan keamanan. Hal ini dipandang penting untuk menjaga stabilitas nasional dan perlindungan HAM di Indonesia.

Deretan Nama Lain yang Dipanggil Prabowo

Selain Pratikno dan Yusril, Prabowo juga memanggil sejumlah tokoh politik dan aktivis lainnya. Beberapa nama yang hadir pada pertemuan tersebut antara lain:

  • Prasetyo Hadi, kader Partai Gerindra
  • Natalius Pigai, aktivis HAM
  • Widiyanti Putri Wardhana, Ketua Yayasan Teladan Utama
  • Yandri Susanto, Wakil Ketua Umum PAN
  • Fadli Zon, politisi Partai Gerindra
  • Nusron Wahid, politisi Partai Golkar
  • Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Sekretaris Jenderal PBNU
  • Maruarar Sirait, politisi Partai Gerindra
  • Teuku Riefky Harsya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat
  • Wihaji, Wakil Ketua Umum Golkar
  • Abdul Kadir Karding, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
  • Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat
  • Zulkifli Hasan, Menteri Perdagangan sekaligus Ketua Umum PAN
  • Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri
  • Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)

Nama-nama tersebut menunjukkan keragaman latar belakang yang diusung Prabowo dalam menyusun kabinetnya. Dari kalangan politisi hingga aktivis dan akademisi, komposisi kabinet ini mencerminkan tekad Prabowo untuk membangun pemerintahan yang solid dan inklusif.

Langkah Strategis Menuju Pemerintahan yang Efektif

Panggilan Prabowo kepada tokoh-tokoh penting ini menunjukkan keseriusannya dalam membentuk kabinet yang tangguh dan mampu menghadapi tantangan ke depan. Fokus pada pengentasan kemiskinan dan peningkatan SDM menjadi dua isu utama yang akan digenjot oleh pemerintahan mendatang.

Dengan dukungan para menteri yang kompeten di bidangnya masing-masing, Prabowo berharap bisa memperkuat stabilitas nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Rencana ini tentu menjadi perhatian publik, mengingat tantangan besar yang dihadapi Indonesia dalam sektor ekonomi, sosial, dan politik.

Di tengah ekspektasi tinggi dari masyarakat, langkah Prabowo untuk memanggil berbagai tokoh dari beragam latar belakang menunjukkan strategi untuk menghadirkan pemerintahan yang inklusif dan kolaboratif. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci untuk mencapai kemajuan nasional dan menciptakan perubahan yang positif bagi Indonesia.

Dengan demikian, kabinet Prabowo diharapkan mampu menghadirkan solusi nyata untuk berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa, dari kemiskinan hingga pembangunan SDM yang lebih baik.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Ikuti kami :

Tags

Related Post