TransparanNews, Jakarta – Pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) diharapkan menjadi langkah strategis untuk meningkatkan investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menegaskan bahwa Danantara dapat berperan sebagai katalisator dalam menarik lebih banyak investasi, sehingga mampu memberikan dampak signifikan terhadap pencapaian target pembangunan pemerintah.
Gambar Istimewa: gumlet.io
Menurut Lestari, kehadiran Danantara merupakan jawaban atas kebutuhan pengelolaan investasi negara yang lebih optimal. Ia menyebutkan, melalui pengelolaan yang baik, kekayaan negara dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk kesejahteraan rakyat. “Danantara diyakini memiliki peran penting sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan pengelolaan investasi yang tepat, hasil pembangunan tidak hanya bisa dirasakan pemerintah, tetapi juga masyarakat secara luas,” ujar Lestari saat membuka Forum Diskusi Denpasar 12 di Jakarta, Rabu (5/2).
Pembentukan Danantara, lanjut Lestari, adalah langkah strategis yang telah sesuai dengan amanat konstitusi. Pemerintah berharap, melalui badan ini, aset negara dapat dikelola lebih efisien, sehingga target pertumbuhan ekonomi dapat tercapai.
Landasan Hukum Pembentukan Danantara
Danantara dibentuk berdasarkan perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perubahan ini telah disahkan dalam Rapat Paripurna DPR RI pada Selasa, 4 Februari 2025. Dalam revisi tersebut, Danantara menjadi entitas baru yang memiliki kewenangan strategis untuk mengelola aset negara secara lebih mandiri.
Anggota Komisi VI DPR RI, Subardi, menjelaskan bahwa pembahasan revisi UU BUMN ini telah berlangsung sejak 2019. Selama 22 tahun terakhir, UU BUMN telah mengalami tiga kali perubahan besar. Pembentukan Danantara, menurut Subardi, adalah upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset BUMN.
“Danantara diberi kewenangan untuk mengelola aset BUMN senilai Rp1.000 triliun. Selain itu, seluruh dividen dari investasi yang dilakukan badan ini akan masuk langsung ke kas negara. Ini adalah langkah nyata untuk memastikan kekayaan negara benar-benar dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, sebagaimana diamanatkan Pasal 33 UUD 1945,” ujar Subardi.
Dengan kehadiran Danantara, pemerintah berharap pengelolaan aset BUMN tidak hanya lebih terstruktur, tetapi juga mampu meningkatkan efisiensi dan daya saing di pasar global.
Mengatasi Middle Income Trap dengan Investasi dan Strategi Baru
Ketua Tim Pakar dan Inisiator Danantara, Burhanuddin Abdullah, mengungkapkan bahwa pembentukan badan ini tidak terlepas dari tantangan yang dihadapi Indonesia dalam keluar dari jebakan middle income trap. Untuk mencapai status negara maju, Indonesia memerlukan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen per tahun.
“Pertumbuhan ekonomi ini membutuhkan pembiayaan yang besar. Untuk setiap kenaikan 1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), diperlukan pembiayaan sebesar 6,5 persen dari PDB. Jika target pertumbuhan ekonomi nasional ditetapkan sebesar 8 persen, maka diperlukan dana yang setara dengan 6,5 kali dari 8 persen PDB,” jelas Burhanuddin.
Saat ini, kemampuan keuangan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan tersebut masih terbatas. Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan tambahan pembiayaan dari utang maupun investasi asing. Namun, rendahnya minat investor asing menjadi tantangan tersendiri. Dalam konteks ini, Danantara diharapkan mampu menjadi solusi untuk menarik lebih banyak investasi ke dalam negeri.
Burhanuddin menambahkan, salah satu strategi utama Danantara adalah dengan mengonsolidasikan aset BUMN dan meningkatkan daya ungkitnya di pasar investasi. “Dengan pengelolaan yang baik, BUMN tidak hanya berkembang secara sehat, tetapi juga menjadi modal penting dalam pembangunan bangsa,” tegasnya.
Harapan Besar untuk Masa Depan Ekonomi Indonesia
Kehadiran Danantara membawa harapan besar bagi masa depan ekonomi Indonesia. Dengan pengelolaan investasi yang lebih terarah, badan ini diharapkan mampu menjadi penggerak utama dalam mencapai target pembangunan nasional. Bukan hanya sebagai pengelola aset, Danantara juga harus mampu menciptakan sinergi antara sektor publik dan swasta dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.
Kesuksesan Danantara tidak hanya akan berdampak pada peningkatan investasi, tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dengan strategi yang tepat, Danantara dapat menjadi tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju negara maju yang berdaulat secara ekonomi. Pemerintah dan masyarakat kini menaruh harapan besar pada badan ini untuk mewujudkan kemakmuran bangsa di masa depan.