TransparanNews, Semarang – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah mengusulkan pembentukan Forum CSR guna mendukung pemerintahan baru Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen. Forum ini diharapkan mampu mengelola dana Corporate Social Responsibility (CSR) secara lebih terarah dan berfokus pada prioritas pembangunan di Jawa Tengah.
Ketua Kadin Jawa Tengah, Harry Nuryanto Soediro, mengungkapkan bahwa potensi dana CSR dari BUMD maupun perusahaan besar di Jawa Tengah sangat besar, bahkan mencapai ratusan miliar hingga menyentuh angka triliunan rupiah. Oleh karena itu, Harry menilai pentingnya pengelolaan terpusat melalui forum ini agar dampaknya lebih terasa dan sesuai dengan kebutuhan pemerintah daerah.
“Kami ingin membentuk forum CSR di Jawa Tengah agar semua perusahaan dapat menyatukan kontribusinya. Dengan begitu, dana CSR bisa diarahkan untuk mendukung sektor-sektor yang membutuhkan, seperti pertanian, olahraga, atau pengentasan kemiskinan. Selama ini, perusahaan cenderung berjalan sendiri-sendiri,” jelas Harry Nuryanto pada Minggu (2/2/2025).
Usulan Disampaikan ke Tim Transisi Ngopeni Ngelakoni
Usulan pembentukan Forum CSR ini telah disampaikan kepada Tim Transisi Ngopeni Ngelakoni, yang merupakan tim bentukan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih untuk mempersiapkan program-program pembangunan sejak dini. Tim Transisi ini mendapat mandat khusus untuk mempercepat implementasi kebijakan pembangunan setelah pelantikan resmi.
Selain Forum CSR, Kadin Jateng juga mengusulkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dalam lima tahun ke depan. Harry optimis bahwa geliat ekonomi Jawa Tengah akan semakin meningkat jika pertumbuhan tersebut tercapai.
“Kami ingin Jawa Tengah maju dengan pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Target 8 persen ini bukan hanya angka, tetapi juga indikator bahwa program-program pemerintah berjalan efektif,” tambah Harry.
Kumpulan Masukan untuk Percepatan Pembangunan
Saat ini, Kadin Jateng tengah merangkum berbagai masukan dari pelaku usaha melalui kuesioner yang telah disebarkan. Semua masukan tersebut nantinya akan disusun dalam sebuah buku berjudul “Profil Kondisi Ekonomi dan Bisnis Jawa Tengah”, yang berisi rekomendasi kebijakan untuk pemerintah. Buku ini akan menjadi panduan strategis mengenai pembangunan ekonomi, penyelesaian permasalahan, serta fokus pembangunan ke depan.
Rencananya, rekomendasi tersebut akan disampaikan secara resmi kepada Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen dalam sebuah acara sarasehan yang akan digelar pada Senin, 3 Februari 2025 di Solo. Acara ini akan dihadiri oleh pengurus Kadin Jawa Tengah, Kadin tingkat kabupaten/kota, serta asosiasi usaha di tingkat provinsi.
“Sarasehan ini akan menjadi forum diskusi bersama untuk menyampaikan aspirasi dan usulan langsung kepada gubernur dan wakil gubernur terpilih. Kami berharap acara ini menghasilkan kesepakatan yang konkret demi kemajuan Jawa Tengah,” ujar Harry.
Apresiasi terhadap Tim Transisi
Harry juga memberikan apresiasi terhadap keberadaan Tim Transisi yang dinilai mampu mempercepat perencanaan pembangunan sebelum gubernur dan wakil gubernur resmi dilantik. Menurutnya, langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memulai pemerintahan yang responsif sejak awal.
Ketua Tim Transisi Ngopeni Ngelakoni, Dr. Zulkifli Gayo, menegaskan bahwa pihaknya menggandeng Kadin Jateng untuk menyerap aspirasi dan ide-ide inovatif dari para pelaku usaha. Ia menilai peran aktif pengusaha sangat penting dalam proses perencanaan pembangunan, terutama untuk mendorong partisipasi aktif dalam menyelesaikan isu-isu strategis di Jawa Tengah.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap masukan dari para pelaku usaha, termasuk Kadin, dapat diakomodasi dalam kebijakan pembangunan. Peran Kadin sangat besar dalam mendukung visi pemerintah,” ungkap Zulkifli.
Pembentukan Forum CSR yang diusulkan oleh Kadin Jateng menjadi salah satu langkah strategis untuk mengarahkan pemanfaatan dana CSR secara efektif dan terfokus pada kebutuhan prioritas pembangunan Jawa Tengah. Dengan dukungan Tim Transisi dan partisipasi aktif dari pelaku usaha, diharapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dapat tercapai dalam lima tahun ke depan. Kolaborasi yang solid antara pemerintah dan sektor swasta menjadi kunci untuk memastikan keberhasilan program-program pembangunan di provinsi ini.