TransparanNews, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa belanja negara tahun 2025 yang direncanakan lebih dari Rp3.600 triliun akan difokuskan pada berbagai kegiatan prioritas sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Salah satu prioritas utama adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang bertujuan mendukung kebutuhan gizi anak-anak Indonesia. Program ini diharapkan mampu memberikan dampak positif baik dalam jangka pendek maupun panjang untuk generasi penerus bangsa.
Untuk memastikan alokasi anggaran berjalan optimal dan efisien, pemerintah saat ini sedang melakukan penyesuaian dan evaluasi anggaran belanja negara. Langkah ini diambil berdasarkan instruksi Presiden dengan tujuan agar birokrasi dapat semakin efisien dalam penggunaan APBN, sehingga manfaatnya benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat luas.
“Tujuannya adalah agar birokrasi makin efisien dan uang negara dapat dinikmati oleh masyarakat secara langsung,” ujar Sri Mulyani dalam pernyataannya yang dikutip dari laman resmi Kementerian Keuangan pada Minggu (2/2/2025).
Program Prioritas: Makan Bergizi Gratis (MBG)
Program MBG menjadi salah satu kebijakan strategis yang telah dianggarkan sebesar Rp71 triliun. Program ini bertujuan untuk memberikan asupan gizi yang cukup kepada anak-anak Indonesia, sehingga mereka dapat belajar dengan lebih baik dan produktif. Menkeu menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk investasi jangka panjang yang sangat penting bagi masa depan bangsa.
“Ini adalah investasi yang membutuhkan anggaran besar, namun manfaatnya akan dirasakan secara signifikan dalam jangka panjang,” tegas Sri Mulyani.
Tidak hanya berdampak pada anak-anak, program MBG juga membuka peluang besar bagi pertumbuhan sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Proses penyediaan makanan bergizi, mulai dari produksi hingga distribusinya, menciptakan peluang lapangan kerja baru di berbagai daerah. Menkeu menilai bahwa program ini memiliki multiplier effect yang luar biasa bagi perekonomian Indonesia.
“Efek pengalinya akan sangat besar. Kita akan terus mendukung program ini melalui sinergi dengan Badan Gizi dan kementerian terkait lainnya,” imbuhnya.
Peran Lembaga Keuangan dalam Mendukung Program MBG
Untuk menyukseskan program ini, Sri Mulyani mengajak lembaga keuangan seperti bank dan perusahaan pembiayaan agar turut berperan aktif. Dalam rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI), Sri Mulyani menegaskan bahwa dukungan lembaga keuangan sangat diperlukan, terutama dalam aspek pembiayaan.
Salah satu bentuk dukungan yang diharapkan adalah pemberian akses kredit kepada perusahaan atau pelaku usaha yang terlibat dalam program MBG. Melalui kredit ini, pelaku usaha dapat memperoleh modal kerja untuk memenuhi kebutuhan produksi dan distribusi makanan bergizi.
“Jika ada perusahaan yang sudah mendapatkan purchasing order untuk program MBG, mereka seharusnya bisa mendapatkan akses kredit untuk mendukung modal kerja yang diperlukan,” jelasnya.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya anak-anak Indonesia. Dengan alokasi anggaran yang signifikan dan dampak ekonomi yang luas, program ini tidak hanya menjadi investasi jangka panjang untuk generasi mendatang tetapi juga membuka peluang besar bagi pelaku UMKM. Sri Mulyani mengajak lembaga keuangan untuk turut mendukung keberhasilan program ini melalui pemberian akses pembiayaan. Melalui sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat, program ini diharapkan dapat berjalan lancar serta memberikan dampak nyata bagi pembangunan Indonesia.
