TransparanNews, NBA tengah mempertimbangkan perubahan besar dalam aturan permainan, khususnya terkait durasi pertandingan. Komisioner NBA, Adam Silver, mengungkapkan ketertarikannya untuk mengurangi durasi pertandingan dari 48 menit menjadi 40 menit, dengan format empat kuarter berdurasi masing-masing 10 menit. Wacana ini muncul sebagai upaya untuk menyelaraskan NBA dengan kompetisi internasional seperti basket Olimpiade dan NCAA yang telah menggunakan format serupa.
Gambar Istimewa: designrush.com
“NBA adalah satu-satunya liga yang bermain selama 48 menit. Saya pribadi adalah penggemar format empat kuarter masing-masing 10 menit,” ujar Silver, seperti dilansir dari laman resmi NBA.
Saat ini, rata-rata durasi pertandingan NBA tercatat sekitar 2 jam 16 menit, angka yang relatif stabil selama 15 musim terakhir. Menurut Silver, format pertandingan yang lebih singkat dapat membuat permainan lebih menarik bagi para penonton, khususnya dalam konteks penyiaran televisi. “Program televisi biasanya berlangsung selama dua jam, sama seperti pertandingan basket Olimpiade dan NCAA. Ini menjadi salah satu alasan kami mempertimbangkan perubahan ini,” tambahnya.
Pro dan Kontra di Kalangan Pelatih dan Pemain
Meski wacana ini dianggap relevan dalam meningkatkan daya tarik pertandingan, gagasan tersebut menuai beragam tanggapan dari pelatih dan pemain. Pelatih New York Knicks, Tom Thibodeau, terang-terangan menolak perubahan ini. Ia menilai format tradisional 48 menit lebih ideal dan memberikan peluang besar bagi pemain untuk mencetak rekor-rekor bersejarah dalam liga.
“Saya lebih menyukai format tradisional, dan saya akan kecewa jika itu diubah,” kata Thibodeau. Menurutnya, mempersingkat durasi pertandingan bisa berdampak pada berkurangnya peluang pemain untuk tampil maksimal. Ini juga dapat memengaruhi aspek kompetitif permainan secara keseluruhan.
Pandangan berbeda datang dari pelatih Denver Nuggets, Michael Malone, yang lebih fleksibel terhadap ide tersebut. Meski tetap menghormati sejarah dan tradisi NBA, Malone mengingatkan agar liga tidak melakukan perubahan yang terlalu ekstrem.
“Saya berharap kita tidak sampai ke titik di mana kita memiliki kuarter 10 menit atau bahkan garis empat poin. Ada keagungan dan sejarah dalam permainan ini yang harus kita hormati,” ujar Malone.
Selain itu, sejumlah pihak juga mengkhawatirkan dampak dari pemangkasan durasi pertandingan terhadap strategi tim, rotasi pemain, dan waktu bermain pemain cadangan. Pemendekan durasi bisa memengaruhi distribusi menit bermain, yang pada akhirnya berdampak pada kompensasi pemain. Lebih jauh lagi, perubahan ini dapat membuat banyak catatan rekor NBA yang sudah bertahan lama menjadi sulit untuk dipecahkan.
Perubahan Lain yang Sedang Dibahas
Selain wacana pemangkasan durasi pertandingan, NBA juga sedang mempertimbangkan aturan baru terkait pelanggaran yang dilakukan terhadap tembakan tiga angka. Dalam diskusi ini, terdapat usulan agar pemain yang dilanggar saat melakukan tembakan tiga angka langsung diberikan dua tembakan bebas, bukan tiga. Usulan ini merupakan bagian dari upaya NBA untuk meningkatkan tempo permainan sekaligus menarik perhatian lebih banyak penonton.
Meski begitu, hingga saat ini, semua perubahan yang diusulkan masih dalam tahap pembahasan. NBA belum mengumumkan keputusan resmi terkait durasi pertandingan maupun aturan lainnya. Silver menegaskan bahwa liga akan terus berdiskusi dengan para pemangku kepentingan demi menjaga keseimbangan antara kebutuhan kompetisi dan ekspektasi penggemar.
Wacana perubahan durasi pertandingan NBA menjadi isu menarik yang memicu perdebatan di berbagai kalangan. Sementara sebagian pihak mendukung langkah ini untuk menjaga relevansi permainan dengan tren global dan kebutuhan penonton, yang lain khawatir akan hilangnya sejarah dan tradisi NBA. Jika perubahan ini diterapkan, dampaknya tidak hanya pada durasi pertandingan, tetapi juga pada strategi permainan, catatan sejarah, hingga kompensasi pemain. Untuk saat ini, bola masih berada di tangan NBA, dan keputusan akhir akan sangat menentukan arah masa depan liga.
