TransparanNews, Jakarta – Progres pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B yang menghubungkan Velodrome-Manggarai terus menunjukkan perkembangan signifikan. Hingga akhir Desember 2024, proyek senilai Rp5,5 triliun ini telah mencapai 42,3 persen dari total pengerjaan. Proyek strategis ini ditargetkan selesai pada Agustus 2026, memberikan harapan baru bagi kemudahan mobilitas masyarakat ibu kota.
Percepatan Pembangunan di Tengah Tantangan
Para pekerja terlihat sibuk menyelesaikan berbagai komponen penting di stasiun kereta ringan (LRT) yang berlokasi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Pekerjaan konstruksi mencakup pembangunan jalur rel, stasiun, hingga infrastruktur penunjang lainnya. Meski menghadapi berbagai tantangan, seperti kondisi cuaca yang tidak menentu dan koordinasi lalu lintas di kawasan padat, proses pembangunan tetap berjalan sesuai jadwal.
Gambar Istimewa : antaranews.com
“Kami berkomitmen untuk menjaga kualitas dan waktu pengerjaan agar proyek ini dapat rampung sesuai target,” ujar salah satu pejabat dari pengembang proyek.
Dampak Positif LRT Jakarta Fase 1B
Dengan rampungnya jalur Velodrome-Manggarai, sistem transportasi Jakarta diharapkan menjadi lebih terintegrasi. Rute ini akan menghubungkan LRT dengan berbagai moda transportasi lain seperti KRL Commuter Line dan TransJakarta, sehingga menciptakan konektivitas yang lebih baik. Dampaknya, masyarakat akan memiliki alternatif transportasi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat mengurangi kemacetan di kawasan perkotaan, mengingat tingginya angka penggunaan kendaraan pribadi di Jakarta. LRT sebagai moda transportasi massal menawarkan kapasitas penumpang yang besar dengan waktu tempuh lebih cepat dan biaya operasional yang terjangkau.
Rincian Pendanaan dan Jadwal Proyek
Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B dibiayai melalui skema Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta dukungan dari pihak swasta. Total anggaran yang disiapkan mencapai Rp5,5 triliun, yang mencakup konstruksi fisik, pengadaan kereta, dan instalasi sistem operasi.
Berdasarkan rencana, proyek ini akan melalui beberapa tahapan utama:
- 2024-2025: Penyelesaian jalur rel dan stasiun utama.
- 2025-2026: Pengujian operasional, termasuk uji coba kereta dan simulasi keselamatan.
- Agustus 2026: Peluncuran resmi jalur Velodrome-Manggarai.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Proyek ini mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah daerah dan pusat. Dukungan berupa regulasi dan pengawasan intensif dilakukan untuk memastikan tidak ada hambatan dalam proses konstruksi. Selain itu, keterlibatan masyarakat sekitar dalam pengawasan proyek juga menjadi langkah penting untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas.
“Kami berharap proyek ini tidak hanya meningkatkan fasilitas transportasi, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar,” kata seorang pejabat pemerintah setempat.
Masa Depan Transportasi Jakarta
Penyelesaian proyek ini akan menjadi bagian penting dari visi besar Jakarta sebagai kota dengan sistem transportasi modern dan berkelanjutan. Setelah LRT Jakarta Fase 1B rampung, rencana pengembangan jaringan LRT tahap berikutnya juga sudah mulai disusun untuk menjangkau wilayah lain di Jabodetabek.
Dengan pencapaian hingga 42,3 persen pada akhir 2024, harapan besar tertuju pada penyelesaian proyek ini tepat waktu. LRT Jakarta bukan hanya sekadar solusi transportasi, tetapi juga simbol transformasi Jakarta menuju kota yang lebih maju, efisien, dan nyaman bagi warganya.