TransparanNews, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kini memegang peran baru dalam mengatur dan mengawasi aset kripto setelah mengambil alih tugas dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Langkah ini menandai pendekatan yang lebih luas terhadap regulasi kripto, termasuk mengintegrasikan aset digital ini dengan sektor keuangan lainnya seperti perbankan dan pasar modal.
Gambar Istimewa : beritainvestor.id
“Sebelumnya, pengaturan kripto di bawah Kementerian Perdagangan lebih berfokus pada aspek perdagangan dan operasional di pasar berjangka. Setelah pengawasan beralih ke OJK, kami akan menerapkan pendekatan yang lebih komprehensif,” ujar Hasan Fawzi, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) OJK.
Pendekatan Baru OJK untuk Aset Kripto
OJK berencana memperluas cakupan regulasi dengan beberapa langkah strategis, meliputi:
- Pengembangan produk dan layanan kripto
- Pengawasan risiko dan dampak sistemik
- Tata kelola yang baik
- Integrasi dengan sektor keuangan lain, termasuk perbankan dan pasar modal
Menurut Hasan, langkah ini bertujuan untuk memastikan regulasi aset kripto lebih terintegrasi dengan sistem pengawasan sektor keuangan yang lebih luas. “OJK ingin memberikan kepastian hukum bagi industri sekaligus memastikan kegiatan kripto berjalan sesuai dengan prinsip stabilitas sistem keuangan,” tegasnya.
Fokus pada Perlindungan Konsumen
Selain integrasi, OJK juga menaruh perhatian besar pada perlindungan konsumen dalam konteks aset kripto. Hasan menyatakan, pihaknya akan merumuskan regulasi perlindungan konsumen yang lebih komprehensif untuk mengurangi risiko yang mungkin muncul.
Langkah ini penting mengingat pertumbuhan aset kripto yang pesat sering kali diiringi dengan risiko tinggi bagi investor. Dengan regulasi yang jelas, OJK berharap dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri kripto.
Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menjelaskan bahwa peralihan tugas pengawasan kripto ke OJK bertujuan utama untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. Selain itu, langkah ini juga diharapkan dapat memperdalam pasar keuangan yang terintegrasi dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap prinsip perlindungan konsumen.
“Kami optimis langkah ini akan membawa dampak positif bagi pengembangan industri keuangan secara keseluruhan,” ujar Mahendra. Integrasi regulasi kripto dengan sektor keuangan lainnya diyakini dapat menciptakan ekosistem keuangan yang lebih sehat dan berdaya saing.
Dampak Positif bagi Industri
Dengan peralihan pengawasan ini, pelaku industri diharapkan dapat menikmati berbagai manfaat, mulai dari kepastian hukum yang lebih baik hingga peningkatan akses ke sektor keuangan yang lebih luas. Selain itu, regulasi yang terintegrasi akan membantu menciptakan ekosistem yang kondusif untuk inovasi dan pengembangan teknologi finansial di Indonesia.
Langkah OJK untuk mengintegrasikan pengaturan kripto dengan sektor keuangan lainnya merupakan tonggak penting dalam perjalanan regulasi aset digital di Indonesia. Dengan pendekatan yang lebih luas dan fokus pada stabilitas serta perlindungan konsumen, OJK berkomitmen untuk menciptakan ekosistem keuangan yang lebih kuat, inovatif, dan terpercaya. Hal ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi pelaku industri, tetapi juga memastikan bahwa masyarakat dapat berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi digital secara aman dan berkelanjutan.