TransparanNews, Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, mengungkapkan informasi mengejutkan terkait kasus Harun Masiku. Ia menyatakan pernah mendengar bahwa Ketua KPK saat ini, Firli Bahuri, diduga membocorkan operasi tangkap tangan (OTT) yang seharusnya dilakukan terhadap Harun Masiku.
“Saya juga mendengar mengenai upaya Firli untuk membocorkan OTT saat belum selesai dilakukan,” ungkap Novel dalam wawancaranya dengan Beritanasional.com, Jumat (10/1/2025).
Dugaan Fatal: Hilangnya Harun Masiku dan Bukti Penting
Menurut Novel, tindakan tersebut sangat fatal karena menyebabkan Harun Masiku, mantan calon legislatif PDIP yang terlibat kasus suap, gagal ditangkap hingga saat ini. Bahkan, beberapa bukti penting dalam kasus tersebut juga dinyatakan hilang.
Gambar Istimewa : disway.id
“Sehingga hal tersebut bisa jadi membuat faktor kaburnya Harun Masiku dan hilangnya bukti-bukti,” ujarnya.
Novel menegaskan bahwa tindakan Firli ini harus diusut secara tuntas oleh lembaga antirasuah. Ia berharap KPK segera mengambil langkah tegas untuk memeriksa Firli berdasarkan keterangan dan pengakuan yang ada.
“Bila benar demikian, mesti diusut tuntas,” tegasnya.
Ronald Paul: Firli Bahuri Menghalangi Penyidikan
Pengakuan Novel tersebut muncul setelah eks penyidik KPK, Ronald Paul, sebelumnya juga menuding Firli Bahuri melakukan perintangan penyidikan dalam kasus Harun Masiku. Dalam keterangannya, Ronald menyebutkan bahwa Firli pernah mencegah upaya penggeledahan kantor DPP PDIP yang terkait kasus tersebut.
Ronald mengungkapkan bahwa tindak tanduk Firli ini telah ia laporkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Firli meminta tim KPK untuk menunda penggeledahan hingga situasi dianggap lebih kondusif. Namun, menurut Ronald, tindakan ini sama saja dengan menghalangi proses penyidikan.
“Firli Bahuri tidak setuju ada penggeledahan tersebut,” kata Ronald. Ia menambahkan bahwa permintaan tersebut disampaikan Firli kepada kasatgas yang menangani kasus Harun Masiku.
Harapan Akan Penyelidikan yang Lebih Transparan
Ronald pun berharap agar Firli Bahuri segera diperiksa oleh KPK untuk menjernihkan perkara ini. Ia menegaskan bahwa keterlibatan Firli harus diselidiki secara menyeluruh agar kasus ini dapat segera terselesaikan.
“Tadi sudah saya sampaikan, harusnya yang dipanggil ke sini bukan saya sendiri. Tapi Firli Bahuri itu sendiri juga harusnya sudah hadir ke sini,” tegas Ronald.
KPK Diminta Tegas
Kasus ini kembali menjadi sorotan publik karena belum adanya kejelasan terkait keberadaan Harun Masiku yang sudah buron selama bertahun-tahun. Pengungkapan yang dilakukan oleh Novel dan Ronald menunjukkan adanya dugaan penyimpangan serius di tubuh KPK yang memerlukan penyelidikan mendalam.
Demi kepercayaan publik, langkah tegas dan transparansi sangat diperlukan agar kasus ini dapat memberikan keadilan dan mengembalikan integritas KPK sebagai lembaga pemberantasan korupsi di Indonesia.