TransparanNews, Merebaknya Human Metapneumovirus (HMPV) di masyarakat menjadi pengingat pentingnya menjaga pola hidup sehat. Virus ini dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan dengan gejala mirip flu, seperti batuk, pilek, demam, dan sesak napas. Dalam kasus berat, komplikasi serius seperti bronkitis atau pneumonia bisa terjadi.
Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Universitas Indonesia, Profesor Tjandra Yoga Aditama, menegaskan perlunya masyarakat menerapkan perilaku kesehatan pernapasan. “Kita menghadapi HMPV dengan cara yang sama seperti menghadapi peningkatan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut),” ujar Tjandra, Rabu (8/1/2025).
Apa Itu HMPV?
Human Metapneumovirus adalah virus pernapasan yang menyebar melalui percikan air liur (droplet) dari individu yang terinfeksi. Meskipun sering kali tidak mematikan, HMPV dapat berbahaya bagi kelompok rentan, seperti anak-anak, lansia, dan orang dengan kondisi kesehatan tertentu.
Gambar Istimewa : viva.id
Menurut Direktur Penyakit Menular WHO Regional Asia Tenggara 2018-2020, perilaku sederhana seperti mencuci tangan teratur, menggunakan masker, dan menghindari kerumunan sangat efektif dalam mencegah penularan. “Perilaku kesehatan pernapasan harus diterapkan, terutama di tengah merebaknya virus ini,” ujarnya.
Langkah Pencegahan
Untuk melindungi diri dari HMPV, masyarakat dianjurkan untuk:
- Mencuci tangan secara teratur menggunakan sabun dan air mengalir.
- Menggunakan masker di tempat umum, terutama jika merasa tidak enak badan.
- Menghindari kerumunan, khususnya jika ada gejala sakit.
- Menerapkan etika batuk, seperti menutup mulut dan hidung dengan tisu atau siku bagian dalam.
- Menjaga pola hidup sehat, termasuk cukup istirahat dan mengonsumsi makanan bergizi.
“Mereka yang sakit sebaiknya tidak menulari orang lain,” tambah Tjandra. Langkah-langkah sederhana ini bukan hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga orang di sekitar kita.
Tidak Perlu Panik
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, meminta masyarakat untuk tetap tenang. Menurutnya, HMPV adalah virus yang telah dikenal sejak lama dan umumnya tidak berbahaya. “Sistem imun manusia sudah mengenal virus ini dan mampu meresponsnya dengan baik,” ujarnya.
Meskipun memiliki gejala serupa dengan COVID-19, Tjandra menjelaskan bahwa kedua virus ini berbeda. “Semua infeksi paru dan saluran napas memang memiliki gejala yang mirip. Tidak tepat jika kita terlalu cepat mengaitkan kenaikan kasus HMPV dengan COVID-19. Namun, kewaspadaan tetap diperlukan,” tegasnya.
Fokus pada Kelompok Rentan
Kelompok rentan, seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu, perlu lebih waspada. Jika muncul gejala seperti batuk, demam, nyeri dada, atau sesak napas, segera berkonsultasi dengan tenaga medis.
HMPV mungkin bukan ancaman besar bagi kebanyakan orang, tetapi menjaga kesehatan pernapasan adalah langkah penting dalam melindungi diri dari penyakit apa pun. Dengan menerapkan pola hidup sehat, kita tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Tetap waspada, jangan panik, dan terus praktikkan perilaku hidup sehat!