TransparanNews, Probolinggo – Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, melakukan inspeksi langsung ke Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi Segmen Gending–Kraksaan yang berstatus fungsional. Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan jalan tol tersebut dalam mengantisipasi arus lalu lintas pada momen libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Dalam inspeksi yang dilakukan pada Senin (23/12/2024), Dody didampingi oleh Direktur Utama PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB), Gunadi Antariksa selaku Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur–Bali, serta jajaran terkait. Dody menyampaikan bahwa jalan tol ini dirancang untuk memberikan manfaat nyata dalam mengurai kemacetan dan mempermudah perjalanan bagi pengguna yang hendak berlibur ke Bali maupun daerah lainnya.
Gambar Istimewa : digitaloceanspaces.com
“Tol fungsional ini diharapkan dapat melancarkan arus kendaraan dan mengurangi beban di jalan nasional. Selama dua hari beroperasi secara fungsional, performanya cukup baik,” ujar Dody dalam pernyataan resminya, Selasa (24/12/2024).
Status Pembangunan dan Target Penyelesaian
Dody menegaskan bahwa pembangunan jalan tol ini masih dalam tahap konstruksi dan belum rampung sepenuhnya. Oleh karena itu, untuk sementara waktu, tol fungsional hanya dibuka satu arah dengan satu jalur guna memastikan keamanan dan kenyamanan pengendara.
“Kami menargetkan segmen ini selesai sepenuhnya pada Juli 2025,” jelasnya.
Tahap pertama pembangunan Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi meliputi tiga paket konstruksi:
- Paket 1 (Segmen Gending–Kraksaan): Segmen sepanjang 10,35 km ini telah berstatus fungsional.
- Paket 2 (Segmen Kraksaan–Paiton): Masih dalam proses konstruksi.
- Paket 3 (Segmen Paiton–Besuki): Juga masih dalam tahap pengerjaan, termasuk rencana pembangunan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP).
Manfaat Jalan Tol Fungsional
Sejak dioperasikan secara fungsional pada 21 Desember 2024, tol ini telah dilalui oleh lebih dari 5.000 kendaraan. Jalan tol fungsional ini diharapkan mampu:
- Memangkas waktu perjalanan secara signifikan.
- Menjadi alternatif utama untuk mengurangi kemacetan di jalur Pantura.
- Meningkatkan kenyamanan bagi masyarakat yang hendak mudik atau berlibur.
Dampak Positif pada Ekonomi Daerah
Keberadaan Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi, yang terkoneksi langsung dengan Jalan Tol Trans Jawa, diyakini akan memberikan dampak besar pada pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitarnya. Daerah seperti Probolinggo, Situbondo, dan Banyuwangi diproyeksikan mengalami perkembangan signifikan berkat akses transportasi dan logistik yang lebih cepat.
“Akses yang lancar akan membuka peluang besar bagi sektor ekonomi lokal, mempermudah distribusi barang, serta mendukung aktivitas wisata,” tambah Dody.
Destinasi wisata di wilayah Jawa Timur, terutama Probolinggo dan sekitarnya, juga akan mendapatkan keuntungan dari kemudahan akses ini. Selain itu, TIP yang direncanakan di Paket 3 akan menawarkan keunikan berupa panorama sunrise, yang diprediksi menjadi daya tarik tambahan bagi para pengendara.
Upaya Maksimal untuk Libur Nataru
Jalan tol ini menjadi solusi strategis untuk mengantisipasi lonjakan volume kendaraan selama libur Nataru. Dengan fungsionalisasi segmen Gending–Kraksaan, pemerintah optimistis dapat memberikan perjalanan yang lebih lancar bagi masyarakat.
Ke depannya, pemerintah terus mendorong percepatan penyelesaian proyek ini agar manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal, baik bagi pengguna jalan maupun perekonomian daerah. “Kami akan terus memprioritaskan aspek keselamatan dan kenyamanan pengguna,” tutup Dody.
Dengan dioperasikannya jalan tol fungsional Segmen Gending–Kraksaan, harapan besar ditaruh pada peran infrastruktur ini dalam memperlancar perjalanan dan mengoptimalkan arus lalu lintas selama musim libur. Pembangunan yang berkelanjutan diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan perekonomian wilayah sekitar.